Artwork

Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Offline dengan aplikasi Player FM !

Strategi bakteri ‘kuda troya’ Wolbachia lenyapkan demam berdarah

6:12
 
Bagikan
 

Manage episode 216509063 series 2163845
Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Nyamuk Aedes aegypti menyedot darah pada kulit. Mrfiza/Shutterstock

Demam berdarah tiba pertama di Surabaya pada 1960-an. Kini, virus yang diperantarai nyamuk Aedes aegypti ini telah menyebar di seluruh kabupaten di Indonesia. Termasuk di Yogyakarta.

Indonesia berada di peringkat kedua di dunia dan pertama di Asia Tenggara dalam kasus demam berdarah. Kerugian akibat demam berdarah, setidaknya mencapai Rp 3,1 triliun per tahun.

Serangga kecil ini adalah ancaman buat dua setengah miliar manusia. Banyak orang kena penyakit demam berdarah berakhir meninggal. Setiap waktu gang-gang di perkampungan diasapi, tapi seolah nyamuk begitu lincah sehingga bisa berpindah tempat. Bagaimana cara efektif menjinakkan nyamuk mematikan ini?

Adi Utarini, Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Gajah Mada, punya jawabannya. Sejak 2011 dia memimpin program pemberantasan demam berdarah, Eliminate Dengue Project Yogyakarta yang menggunakan teknik baru. Program ini tidak menebar abate, memberantas sarang nyamuk, apalagi fogging.

Utarini dan timnya menemukan kegunaan Wolbachia, bakteri yang secara alami ada di lalat buah, capung, kupu-kupu, tapi tidak ada di nyamuk. Mereka menemukan cara untuk memasukkan bakteri ini ke dalam tubuh nyamuk. Wolbachia ini di dalam tubuh nyamuk berkompetisi dengan virus demam berdarah dan bisa menghambat perkembangan virus DB. Bakteri wolbachia ini seperti kuda troya.

Bayangkan prajurit-prajurit Wolbachia berebut makanan dengan virus demam dalam pertempuran epik di tubuh nyamuk. Bakteri menang, virus jinak. Lalu bagaimana caranya agar kita tak perlu repot menyuntik satu per satu nyamuk? Mereka mencoba menyuntikkan bakteri itu ke dalam telur nyamuk yang luar biasa kecilnya. Sekecil kalau kita membuat tanda titik di tulisan itu.

Ekpresimen dengan Wolbachia telah dilakukan beratus ribu kali di Australia dan berhasil. Setelah itu baru dikembangbiakkan nyamuk Aedes aegypti yang berbakteri Wolbachia.

Telur-telur ini kemudian dipindahkan, ditetaskan, dan dikembangbiakkan di negara-negara yang menjalankan program ini yakni Meksiko, Brazil, Vietnam, Australia, dan Indonesia. Inilah mungkin cara baru yang akan membuat demam berdarah tinggal sejarah.

Edisi ke-25 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Hilman Handoni dan narator Malika. Selamat mendengarkan!

The Conversation
  continue reading

73 episode

Artwork
iconBagikan
 
Manage episode 216509063 series 2163845
Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Nyamuk Aedes aegypti menyedot darah pada kulit. Mrfiza/Shutterstock

Demam berdarah tiba pertama di Surabaya pada 1960-an. Kini, virus yang diperantarai nyamuk Aedes aegypti ini telah menyebar di seluruh kabupaten di Indonesia. Termasuk di Yogyakarta.

Indonesia berada di peringkat kedua di dunia dan pertama di Asia Tenggara dalam kasus demam berdarah. Kerugian akibat demam berdarah, setidaknya mencapai Rp 3,1 triliun per tahun.

Serangga kecil ini adalah ancaman buat dua setengah miliar manusia. Banyak orang kena penyakit demam berdarah berakhir meninggal. Setiap waktu gang-gang di perkampungan diasapi, tapi seolah nyamuk begitu lincah sehingga bisa berpindah tempat. Bagaimana cara efektif menjinakkan nyamuk mematikan ini?

Adi Utarini, Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Gajah Mada, punya jawabannya. Sejak 2011 dia memimpin program pemberantasan demam berdarah, Eliminate Dengue Project Yogyakarta yang menggunakan teknik baru. Program ini tidak menebar abate, memberantas sarang nyamuk, apalagi fogging.

Utarini dan timnya menemukan kegunaan Wolbachia, bakteri yang secara alami ada di lalat buah, capung, kupu-kupu, tapi tidak ada di nyamuk. Mereka menemukan cara untuk memasukkan bakteri ini ke dalam tubuh nyamuk. Wolbachia ini di dalam tubuh nyamuk berkompetisi dengan virus demam berdarah dan bisa menghambat perkembangan virus DB. Bakteri wolbachia ini seperti kuda troya.

Bayangkan prajurit-prajurit Wolbachia berebut makanan dengan virus demam dalam pertempuran epik di tubuh nyamuk. Bakteri menang, virus jinak. Lalu bagaimana caranya agar kita tak perlu repot menyuntik satu per satu nyamuk? Mereka mencoba menyuntikkan bakteri itu ke dalam telur nyamuk yang luar biasa kecilnya. Sekecil kalau kita membuat tanda titik di tulisan itu.

Ekpresimen dengan Wolbachia telah dilakukan beratus ribu kali di Australia dan berhasil. Setelah itu baru dikembangbiakkan nyamuk Aedes aegypti yang berbakteri Wolbachia.

Telur-telur ini kemudian dipindahkan, ditetaskan, dan dikembangbiakkan di negara-negara yang menjalankan program ini yakni Meksiko, Brazil, Vietnam, Australia, dan Indonesia. Inilah mungkin cara baru yang akan membuat demam berdarah tinggal sejarah.

Edisi ke-25 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Hilman Handoni dan narator Malika. Selamat mendengarkan!

The Conversation
  continue reading

73 episode

Semua episode

×
 
Loading …

Selamat datang di Player FM!

Player FM memindai web untuk mencari podcast berkualitas tinggi untuk Anda nikmati saat ini. Ini adalah aplikasi podcast terbaik dan bekerja untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk menyinkronkan langganan di seluruh perangkat.

 

Panduan Referensi Cepat