Masa Pandemi ini memang membuat kita sebagai pelari kehilangan motivasi untuk berolahraga, apa yang menyebabkan hal tersebut? lalu bagaimana kita bisa menjaga mood agar tetap aktif selama pandemi? Bersama Yodhananta Soewandi Praktisi Meditasi dari The Golden Space Indonesia kita bahas.

Menaklukkan Boston Marathon Virtual Experience dengan waktu di bawah 3 jam, sanggup Hendri Pardede lakukan walau terik matahari. Simak rahasianya.

Cerita suka duka seorang pelari di skena balap lari liar yang ternyata memiliki Segudang Prestasi

Fenomena balap lari liar yang viral memang menjadi pro dan kontra, SPEEDRUN NUSANTARA cerita tentang gimana aktifitas mereka tersebut dimulai dan dijalankan setiap harinya.

Kami berbincang dengan salah satu pelari asal Kenya yang sudah sering merasakan race di Ibu Pertiwi, Daniel Gekara. Kami berbincang mengenai dominasi pelari Kenya di lari jarak jauh hingga impresi Daniel mengenai race-race di Indonesia.

Kali ini, kami berbincang dengan kapten dari Run Malang Run, Akhmad Nizar. Ia bercerita tentang komunitas lari di Malang, road dan trail running, hingga persiapaannya untuk menghadapi Kompas Tambora Challenge - Lintas Sumbawa 320K 2019!

Runhood berbincang dengan salah satu ultra-marathoner, Santih Gunawan. Ia bercerita awal mula suka dengan ultra-marathon hingga persiapannya mengikuti Kompas Tambora Challenge 320K 2019.

Fakhri Murad, juara ICE 2019, bercerita mengenai awal mula jatuh cinta pada kopi, perjalanannya sebagai 'pendekar', industri kopi, hingga ke Boston

Adhitia Sofyan membongkar cerita mengenai lagu-lagunya. Berdaya mendapatkan kesempatan untuk menanyakan hal yang cukup membuat kami penasaran: Apakah semua lagu Adhitia Sofyan ditujukan kepada satu perempuan? This is Berdaya: Inspiration, Insight, Pop Culture. NB: Untuk semua followers Berdaya yang sudah menitipkan pertanyaan, maaf karena keterbata…

Kami berbincang banyak dengan Alan Mahirma Lars mengenai dunia fotografi dan videografi yang dia geluti. Dia juga menganggap bahwa pujian itu basi. Kok bisa? Simak perbincangan lengkapnya. Hosted by Arista Surwiyanta.

Kami bertemu dengan Katirin, pelukis asal Banyuwangi yang sudah melanglang buana menggelar pamerannya di berbagai negara membawa nama Indonesia. Konsistensinya menekuni dunia seni sejak kecil membuatnya berhasil. Namun, dukungan pemerintah belum mengenai dirinya dan juga pelukis-pelukis lain. Adi Bawana dan Arista Surwiyanta dari Berdaya ngobrol be…

Hifdzi Khoir memberikan alasan mengapa sampai sekarang masih aktif berkecimpung di komunitas StandUpIndo Jogja. Selain itu, dia banyak bicara mengenai karya, hingga buku pertamanya. (Hosted by Arista Surwiyanta).

Nawang Nidlo Titisari, penulis "Hilang" bercerita mengenai konsistensinya dalam menulis pasca patah hati, hingga tulisan tersebut mendapat royalti.

Umar Haen bercerita banyak mengenai masa-masa kecilnya yang dapat, hal yang membuatnya keluar dari jalur formal, dan keinginan untuk terus berkarya hingga suatu hari nanti kembali ke desa.

Di tengah pusaran digitalisasi, Central Digital Jogja tetap terus bertahan. Persistensi mereka ada maknanya bagi orang-orang yang tetap membutuhkan service mereka. Koh Roni juga memberikan pandangannya mengenai kembali maraknya kamera analog saat ini.

Lintang bercerita panjang lebar tentang perjuangannya untuk membayar biaya kuliah melalui Confuse Shocking. Kini, brand Confuse Shocking semakin kuat dengan komunitas supporter, skate, dan BMX.

Bareng Dwiky Hary, co-founder dari Darat Coffee Lab dan Langit Senja, kami ngobrol tentang bagaimana dua bisnis itu terbentuk dan pandangan tentang industri kopi di Jogja dan Indonesia.

Berdaya ngobrol dengan Desta aka. Rangga dan Novan dari @musikjogja tentang mereka dan pandangannya tentang ekosistem permusikan di Jogja.

Tita Briliana (Diajeng Jogja dan presenter RBTV) berbagi cerita tentang caranya hidup dengan prinsip "asal trabas" dari kuliah dengan beasiswa penuh, menjadi diajeng, masuk ke dunia entertainment di RBTV, hingga mimpi membuat NGO.

Ini adalah podcast episode pertama dari Berdaya! Untuk episode spesial ini kami berbincang dengan Presiden BEM KM UGM, Obed Kresna di sebuah angkringan di tengah malam. Obed banyak bercerita tentang masa kecilnya yang sudah diwajibkan untuk mengenal dunia literasi, hingga saat ini banyak membantu orang di berbagai kegiatan pasca Mata Najwa.Kunjungi…