Sains punya peranan—dan penjelasan—dalam hampir setiap hal di hidup kita. Dengarkan Sains Sekitar Kita dan tambah wawasan Anda mengenai sains, mulai dari soal perubahan iklim hingga apa yang terjadi saat kita jatuh cinta. Diproduksi bersama KBR.
S
Sains Sekitar Kita


1
Energi terbarukan: antara cita-cita dan kenyataan
19:31
19:31
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
19:31
Indonesia memiliki tujuan besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pemanfaatan energi terbarukan. Tujuannya adalah untuk mencapai kondisi net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon pada 2060. Melalui pemakaian sumber energi yang ramah lingkungan, Indonesia diharapkan dapat membantu meredam laju perubahan iklim melalui pengurangan emis…
S
Sains Sekitar Kita


1
Perubahan iklim dan dampaknya bagi biaya hidup sehari-hari
16:29
16:29
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
16:29
Revolusi Industri pada akhir abad ke-18 membawa perubahan yang sangat besar di dunia, khususnya dalam hal teknologi dan produksi. Mesin-mesin industri yang bermunculan dalam skala besar mampu menghasilkan barang secara massal dan efisien. Peningkatan produktivitas yang terjadi di era ini berdampak positif bagi perekonomian dunia. Dengan jumlah prod…
S
Sains Sekitar Kita


1
Perubahan iklim makin membahayakan: kita bisa apa?
18:40
18:40
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
18:40
Perubahan iklim merupakan masalah global yang perlu mendapatkan perhatian serius dari masyarakat dunia. Dampak perubahan iklim sangat beragam: kerusakan ekosistem, penurunan keanekaragaman hayati, serta kesejahteraan manusia. Tahun 2023 dibuka dengan badai dingin yang membekukan Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang. Sementara, Eropa mencatatkan reko…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kisah penemuan ‘hobbit’ di Indonesia yang mengubah
wawasan jejak evolusi manusia
36:28
36:28
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
36:28
(Wikimedia Commons/Avandergeer), CC BY Pengetahuan ilmuwan sebelumnya hanya meyakini dua spesies manusia yang datang ke Indonesia - yakni manusia purba atau Homo erectus (berdasarkan riset terbaru sekitar 1,3 juta - 600 ribu tahun lalu), dan juga manusia modern atau Homo sapiens (mulai sekitar 70 ribu tahun lalu) Namun, hal tersebut berubah sejak 2…
S
Sains Sekitar Kita


1
Mengenal stem cell, masa depan pengobatan penyakit?
33:20
33:20
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
33:20
(Pixy.org/Antonia Theriault) Salah satu metode pengobatan yang kini sedang banyak diteliti untuk menyembuhkan berbagai penyakit manusia adalah terapi stem cell, atau “sel punca”. Stem cell adalah sel yang memiliki kemampuan untuk regenerasi dan bahkan berkembang menjadi berbagai sel khusus seperti sel otak dan hati. Ini membuat stem cell memiliki p…
S
Sains Sekitar Kita


1
Awal mula dan takdir akhir alam semesta
31:28
31:28
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
31:28
(Unsplash/Greg Rakozy), CC BY Ilmu fisika modern telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak tahun 1915, ketika Albert Einstein menerbitkan sebuah konsep yang dikenal dengan Teori Relativitas Umum - seperangkat rumus yang menjelaskan cara kerja gravitasi dan hubungannya dengan pergerakan cahaya serta berbagai benda di alam semesta. Salah s…
S
Sains Sekitar Kita


1
Mimpi ahli fisika nuklir untuk mengembangkan industri baterai nasional
24:00
24:00
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
24:00
(ANTARA FOTO/Ismar Patrizki) Di masa depan, elektrifikasi dan pengembangan energi terbarukan menjadi semakin penting. Berbagai negara di dunia termasuk Indonesia kini mencari berbagai cara untuk mendukung infrastruktur dan transportasi dengan energi yang semakin hijau, semakin efisien, dan semakin tahan lama. Kementerian Perindustrian, misalnya, me…
S
Sains Sekitar Kita


1
Bagaimana orang utan, primata yang paling menyendiri menemukan cinta
21:28
21:28
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
21:28
(Unsplash/Dimitry B), CC BY Orang utan adalah spesies primata yang populasinya terancam secara kritis. Di Borneo, misalnya, riset memperkirakan terjadi kehilangan 100.000 orang utan - atau sekitar 50% populasi mereka - dari 1999 hingga 2015. Namun, suatu hal yang jarang diketahui adalah bahwa orang utan merupakan spesies kera besar yang paling soli…
S
Sains Sekitar Kita


1
Melacak rute penyebaran HIV dari Afrika ke Indonesia
20:08
20:08
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
20:08
Di Indonesia, setidaknya 640.000 orang mengidap HIV/AIDS pada 2018, dengan lebih dari 70.000 infeksi baru per tahunnya. Dalam upaya mencegah penyebaran AIDS di Indonesia, peneliti seringkali melacak perbedaan DNA atau ‘genom’ dari virus HIV. Ini dilakukan karena seiring waktu dan seiring menyebar ke berbagai negara, virus HIV bisa bermutasi atau ba…
S
Sains Sekitar Kita


1
Algoritma di balik aplikasi perencanaan trip wisata
18:15
18:15
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
18:15
CC BY Sebelum terjadi pandemi COVID-19, pada tahun 2019 terdapat 1,5 miliar turis internasional, naik hampir dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Aktivitas turisme ini dipicu salah satunya oleh berbagai hal mulai dari semakin berkembangnya tujuan wisata di dunia hingga banyaknya berbagai lokasi ikonik yang muncul di film. Hal ini kemudian mendor…
S
Sains Sekitar Kita


1
Sains data bisa mengatasi macetnya lalu lintas di Jakarta
21:41
21:41
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
21:41
(UN Pulse Lab Jakarta), Author provided (no reuse) Lalu lintas kendaraan di Jakarta merupakah salah satu yang paling padat di dunia. Sepanjang 2019, misalnya, waktu yang terbuang di jalanan karena kemacetan lebih dari 174 jam atau sekitar 7 hari per orang. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), produktivitas yang h…
S
Sains Sekitar Kita


1
Bencana alam bisa memperparah pernikahan anak di Indonesia
24:03
24:03
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
24:03
Di Indonesia, pernikahan anak adalah masalah yang serius. Pada tahun 2018, misalnya, tercatat 11,21% perempuan di Indonesia menikah sebelum menginjak usia 18 tahun. Angka ini menempatkan Indonesia di antara delapan negara dengan angka pernikahan anak tertinggi di dunia. Selain faktor budaya dan agama, ternyata ada faktor lain yang berkontribusi ter…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kisah peneliti yang temukan salah satu teknik pengolahan limbah air terkuat di dunia
21:30
21:30
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
21:30
Organisasi Pendidikan, Sains, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 2015 memperkirakan lebih dari 70% limbah air di negara berpendapatan menengah ke bawah - termasuk Indonesia - tidak diolah dengan baik sebelum dibuang ke lingkungan. Sungai Citarum di Jawa Barat, misalnya, menerima lebih dari 340.000 ton limbah air dari sekitar 28…
S
Sains Sekitar Kita


1
Apa beda gaya korupsi di Amerika dan Indonesia?
21:14
21:14
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
21:14
Berbagai studi telah menemukan bahwa rumitnya sistem multipartai dan mekanisme pengawasan checks and balances yang tidak efisien antara eksekutif dan legislatif membuat banyak politikus Indonesia bekerja sama mencari jalan pintas untuk mewujudkan kepentingannya. Masalah sistemik tersebut kemudian melahirkan berbagai skandal korupsi massal seperti k…
S
Sains Sekitar Kita


1
Bioinformatika: kolaborasi sains data dan biologi untuk memajukan riset medis
31:43
31:43
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
31:43
CC BY Pandemi COVID-19 membuat peneliti dari berbagai negara berlomba mencari vaksin. Namun, COVID-19 bukan satu-satunya penyakit yang perlu diberantas - ada kanker, diabetes, dan penyakit lainnya yang juga menunggu kehadiran obat. Salah satu cabang ilmu yang turut berperan besar dalam mendorong penemuan obat tersebut adalah bioinformatika, yang me…
Sains Sekitar Kita dengan KBR The Conversation Indonesia berkolaborasi dengan KBR Media meluncurkan Season 2 dari Podcast Sains Sekitar Kita. Dengarkan berbagai cerita menarik dari peneliti-peneliti terbaik Indonesia dan riset mereka yang menakjubkan. Mengapa bencana alam bisa menyebabkan pernikahan dini? Apa bedanya gaya korupsi orang Indonesia da…
S
Sains Sekitar Kita


1
Mengapa sistem pemilu Indonesia berubah setiap lima tahun?
5:36
5:36
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:36
Naypong Studio/Shutterstock Sekitar satu setengah bulan lagi pemilihan umum serentak untuk memilih wakil rakyat di parlemen dan presiden dan wakil presiden untuk masa lima tahun akan diselenggarakan. Setidaknya 7.900 calon anggota DPR memperebutkan posisi wakil rakyat yang jumlahnya hanya 575 kursi pada 17 April nanti. Tapi di ruang publik, yang ju…
S
Sains Sekitar Kita


1
Relasi politikus dan anak muda masih tahap simbolik
5:57
5:57
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:57
Pemilih pemula di Palembang memasukkan kartu suara di kotak pemilihan presiden 2014. Fatrin Budiman/Shutterstock Jumlah pemilih milenial (usia 21-30 tahun) dalam pemilihan umum kali ini mencapai sekitar 42 juta pemilih. Bila ditambah usia 20 tahun, masih ada 17 juta pemilih lagi. Totalnya sekitar 40% dari total pemilih. Dalam konteks pemilihan pres…
S
Sains Sekitar Kita


1
Bagaimana jaksa dan kepribadian hakim pengaruhi tingginya vonis?
5:56
5:56
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:56
Timbangan keadilan, berat yang mana? Corgarashu/Shutterstock Hakim kerap disebut sebagai wakil Tuhan di muka bumi untuk memberikan rasa keadilan bagi korban ketidakadilan. Tapi para hakim juga manusia yang punya bias dalam mengambil putusan. Guru Besar psikologi forensik dari Universitas Surabaya Yusti Probowati mengetahui faktor-faktor yang mempen…
S
Sains Sekitar Kita


1
Mengapa orang bisa begitu fanatik dalam pemilu?
5:33
5:33
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:33
Kunst Bilde/Shutterstock Dalam kegaduhan demokrasi terdapat celah terciptanya bibit konflik dan fanatisme berlebihan. Karena itu, secara psikologis, demokrasi mensyaratkan adanya orang-orang yang cukup pendidikan, berpikiran terbuka, toleran, bisa menerima perbedaan, dan bisa menunjukkan empati terhadap orang lain. Apa yang terjadi di Jerman pada p…
S
Sains Sekitar Kita


1
Makin sering berbohong makin lihai, tapi manusia tak bisa berdusta non-stop
5:56
5:56
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:56
Tak selamanya seseorang terus bisa berbohong. Jesadaphorn/Shutterstock Sejarah bohong dan kebohongan, dalam berbagai level dan kasus, bisa dilacak dalam sejarah kehidupan manusia hingga ribuan tahun lalu. Dalam era modern, dusta kerap dipakai oleh para terdakwa untuk menutupi keterlibatannya dalam perkara yang dituduhkan saat mereka jadi pesakitan …
S
Sains Sekitar Kita


1
Laut dalam di Indonesia timur kaya bakteri, tapi belum banyak dipelajari
5:58
5:58
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:58
Organisme di laut dalam seperti jelly dan organ bersel satu. Fona/Shutterstock Perairan Indonesia Timur punya banyak harta karun berupa organisme yang unik dan menarik tapi tidak banyak diketahui oleh peneliti dalam negeri. Di Ambon, banyak ekspedisi ilmiah sejak 1800, tapi yang melakukannya mayoritas dari luar negeri: Denmark, Belanda, Perancis, d…
S
Sains Sekitar Kita


1
Pembelajaran sains, mengapa begitu dogmatis?
5:46
5:46
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:46
Kwanchai.c/Shutterstock Indonesia mengalami darurat kualitas pembelajaran sains. Sebagian besar lulusan sekolah menengah atas, belum menguasai matematika sederhana (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian angka sederhana), kemampuan yang semestinya telah dikuasai saat sekolah dasar. Apa yang salah dengan pendidikan sains di Indonesia? In…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kisah Djoko Iskandar, pionir peneliti katak dari ITB, tak mengekor ke Barat
5:53
5:53
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:53
Djoko Tjahjono Iskandar, peneliti kodok dari Institut Teknologi Bandung. ITB Sekitar 30 tahun lalu, Djoko Tjahjono Iskandar kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi doktor di Université Montpellier 2 Prancis. Awalnya dosen Institut Teknologi Bandung itu akan meneliti tikus, tapi rupanya untuk peralatan untuk riset tikus terlalu mahal untuk …
S
Sains Sekitar Kita


1
Jalan panjang melawan malaria, siapa yang menang?
5:59
5:59
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:59
Sel darah merah terinfeksi malaria. Chadsikan Tawanthaisong/Shutterstock Musim hujan telah tiba dan banyak air tergenang di sekitar rumah. Lingkungan kotor seperti itu yang menjadi tempat favorit nyamuk untuk berkembangbiak. Nyamuk malaria menggigit tubuh manusia mulai magrib sampai pagi. Malaria merupakan penyakit yang menyebar melalui gigitan nya…
S
Sains Sekitar Kita


1
Tiga skenario kiamat menurut astronom ITB
5:44
5:44
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:44
Gehrke/Shutterstock Kitab suci dan para agamawan memiliki cerita sendiri mengenai kiamat yang mengakhiri kehidupan dunia fana. Film-film Hollywood dan berbagai komik mengeksploitasi narasi kiamat sebagai hiburan sekaligus mencetak keuntungan. Ilmuwan astronomi juga punya penjelasan ilmiah bagaimana dan kapan sebuah planet, termasuk Bumi, akan hancu…
S
Sains Sekitar Kita


1
Cintailah kecebong dan kodok, mereka indikator kualitas lingkungan
5:58
5:58
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:58
Kecebong dan kodok merupakan penentu kualitas lingkungan. Mereka sangat sensitif. Krisana Yindeeclub/Shutterstock Katak merupakan organisme yang paling sensitif di dunia. Karena itu, mulailah mencintai kecebong, katak, dan kodok, karena mereka indikator kualitas lingkungan. Mereka bisa digunakan sebagai penanda kerusakan lingkungan dan perubahan cu…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kenali beberapa tanda keracunan makanan
6:02
6:02
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:02
Ilustrasi tiga dimens bakteri Salmonella, yang kerap menginfeksi makanan. Kateryna Kon/Shutterstock Makan banyak harusnya bikin tenaga Anda berlipat. Tapi kalau setelah makan Anda justru demam, perut melilit, dan mual-muntah, awas! Jangan-jangan Anda keracunan makanan! Menurut Puspita Listiyanti, peneliti bakteri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indon…
S
Sains Sekitar Kita


1
Bakteri baik untuk manusia, bagaimana mereka bekerja
6:44
6:44
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:44
Sevka Abdullah/Flickr, CC BY-SA Reputasi bakteri memang terlanjur jelek. Orang awam lebih mengenal bakteri sebagai biang keladi penyakit diare, TBC alias tubercolosis, atau tifus. Padahal, sebenarnya semua makhluk hidup itu punya dua sisi, jahat dan baik. Begitu juga mikro organisme. Ada yang jahat dan baik. Mikroba tugasnya adalah mengurai. Di tub…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kisah petualangan Premana Premadi dari ITB menguak ruang angkasa
6:10
6:10
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:10
Premana Wardayanti Premadi Hilman Handoni/KBR Melayang-layang di antara planet Jupiter dan Mars, bersama hampir dua juta asteroid lainnya, ada Asteroid 12937 Premadi. Nama asteroid ini diambil dari nama Premana Premadi, perempuan astronom pertama dari Indonesia, yang aktif mengajar di Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung dan Direktur …
S
Sains Sekitar Kita


1
Astronomi dan relevansinya dengan kehidupan sehari-hari
6:12
6:12
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:12
Sergey Nivens/Shutterstock.com Astronomi merupakan ilmu paling tua. Ilmu ini setua nenek moyang kita yang menoleh ke angkasa dan bertanya: mengapa kita ada, mengapa ada hujan, siang, malam, dan bintang gemerlapan. Juga pertanyaan yang selalu relevan sepanjang masa: misalnya apakah alam semesta itu ada dari dulu? Apakah mereka ada untuk selamanya? A…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kekuatan musik metal yang selama ini jarang diketahui
6:05
6:05
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:05
Kondrukhov/Shutterstock Musik metal kerap dikaitkan dengan pemberontakan kaum muda sampai dengan pemujaan setan. Tapi betulkah metal penganjur kekerasan dan memicu agresi? Alih-alih menghasilkan energi buruk, metal malah punya dampak baik. Journal of Psychology of Popular Media dalam satu tulisan menyebut metal membantu orang dalam menghadapi kemat…
S
Sains Sekitar Kita


1
Mengapa dokter tidak meresepkan jamu kepada pasien?
5:55
5:55
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:55
Potongan kunyit untuk jamu. Hans Denis Schneider/Shutterstock Indonesia adalah rumah dari sekitar 32 ribu tanaman berkhasiat obat. Banyak buah dan batang tanaman yang bisa diolah menjadi jamu. Mereka diklaim bisa menyembuhkan beragam penyakit seperti masuk angin, pegal-pegal, sampai disfungsi ereksi. Apa benar jamu sesakti itu? Bila begitu sakti, m…
S
Sains Sekitar Kita


1
Bahaya gula yang selalu mengintai kesehatan tubuh kita
6:08
6:08
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:08
Kurangi konsumsi gula akan membuat tubuh Anda lebih sehat. Eviart/Shutterstock Gula merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Tapi mengkonsumsi terlalu banyak zat manis ini bisa juga mendatangkan banyak penyakit yang mematikan. Gula olahan dari tebu atau jagung adalah sumber karbohidrat, sama seperti kentang, biji, umbi, atau nasi. Zat esensial b…
S
Sains Sekitar Kita


1
Tips-tips hidup produktif dan seimbang dari 6 ilmuwan kondang
6:18
6:18
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:18
Aleksandr Simonov/Shutterstock Menjadi ilmuwan berkelas lebih dari bakat. Mereka adalah pekerja keras. Ilmuwan-ilmuwan aneka cabang ilmu ini telah menembus batas-batas baru yang memungkinkan ilmu pengetahuan maju centi demi centi. Apa rahasia produktivitas mereka? Kami menghimpun aneka tip dari para saintis agar hari-hari Anda lebih produktif dan j…
S
Sains Sekitar Kita


1
Potensi energi angin di Indonesia begitu besar, mengapa kincirnya harus kecil
5:59
5:59
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:59
ENERGY.GOV/WIKIMEDIA, CC BY-SA Angin punya posisi penting bagi sejarah panjang peradaban manusia. Sekitar 7000 tahun lalu, angin tercatat telah memutar baling-baling kapal di sepanjang Sungai Nil di Mesir. Di Cina, 200 tahun sebelum Masehi, hembusan angin telah memutar kincir sederhana dan membantu petani memompa air. Sejak abad ke-20, angin telah …
S
Sains Sekitar Kita


1
Kisah Adi Utarini untuk melenyapkan demam berdarah
6:02
6:02
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:02
Adi Utarini, pembasmi nyamuk Aedes aegypti dari Universitas Gadjah Mada. FK UGM/YouTube Adi Utarini adalah satu dari sedikit sekali ilmuwan yang juga musisi! Memainkan musik klasik dan rock progresif sembari mengajar, meneliti, dan menanggulangi demam berdarah yang mematikan itu. Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada ini memimpin …
S
Sains Sekitar Kita


1
Hati-hati saat meninggalkan jejak digital di belantara Internet
6:32
6:32
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:32
Setiap klik di Internet meninggalkan jejak digital. Enzozo/Shutterstock Langkah Cambridge Analytica memanen data pribadi secara ilegal lebih dari 50 juta pengguna Facebook untuk kepentingan tim kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 2016 menunjukkan data digital begitu penting. Dan setiap kita menggunakan Internet akan meninggalkan jej…
S
Sains Sekitar Kita


1
Dian Fiantis, perempuan pemburu abu vulkanis dari Andalas
5:42
5:42
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:42
Abu vulkanis merendam rumah setelah erupsi Gunung Merapi, Juni 2006. Dewi Putra/Shutterstock Dian Fiantis adalah ahli tanah dan pemburu abu gunung api. Guru Besar Universitas Andalas Padang Sumatra Barat itu telah mengumpulkan abu vulkanis setelah Gunung Merapi, Kelud, Sinabung, dan Krakatau meletus. Dia dan timnya mengambil abu vulkanis yang belum…
S
Sains Sekitar Kita


1
Strategi bakteri 'kuda troya' Wolbachia lenyapkan demam berdarah
6:12
6:12
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:12
Nyamuk Aedes aegypti menyedot darah pada kulit. Mrfiza/Shutterstock Demam berdarah tiba pertama di Surabaya pada 1960-an. Kini, virus yang diperantarai nyamuk Aedes aegypti ini telah menyebar di seluruh kabupaten di Indonesia. Termasuk di Yogyakarta. Indonesia berada di peringkat kedua di dunia dan pertama di Asia Tenggara dalam kasus demam berdara…
S
Sains Sekitar Kita


1
Mengapa narasi politik identitas menguat menjelang pemilu?
6:13
6:13
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:13
Anggota Aliansi Muslim Tarakan Kalimantan Utara berunjuk rasa terkait tuduhan penodaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, 4 November 2016. Antoni Halim Setiap pemilihan umum, kebanyakan politikus Indonesia masih menggunakan isu agama dan kesukuan sebagai jurus utama. Mengantisipasi untuk pemilu serentak tahun dep…
S
Sains Sekitar Kita


1
Jatna Supriatna, naturalis yang blusukan di pedalaman Sulawesi
6:19
6:19
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:19
Profesor Jatna Supriatna Conservation-strategy.org Begawan biologi konservasi dan naturalis terbaik yang dimiliki Indonesia adalah Jatna Supriatna. Jurnalis Amerika pemenang Penghargaan Pulitzer Thomas L Friedman menjuluki Jatna Supriatna sebagai “Nabi Nuh” pada masa modern. Temuannya mengenai hibridisasi spesies di Sulawesi membetot perhatian duni…
S
Sains Sekitar Kita


1
Mengapa Jawa lebih subur dibanding Sumatra? Petunjuknya ada di abu gunung api
6:32
6:32
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:32
Pengendara sepeda motor di Yogyakarta menerobos abu vulkanik dari letusan gunung Kelud, 14 Februari 2014. Setyo Adhi Pamungkas/Shutterstock Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda erupsi 576 kali pada Sabtu lalu, dengan tinggi letusan mencapai 100-500 meter dari puncak kawah. Letusan ini memuntahkan abu vulkanis, pasir, lontaran batu pijar, dan suara d…
S
Sains Sekitar Kita


1
Bahaya mikroplastik di balik konsumsi harian kita
6:18
6:18
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:18
Sampo berisi butiran halus (microbead) yang jadi sumber mikro plastik. Berbahaya bagi lingkungan. KYTan/Shutterstock Plastik adalah anak kandung Revolusi Industri yang bergemuruh di tanah Eropa pada abad ke-19. Penemunya, Alexander Parkes dari Inggris, pernah menciptakan perkakas dapur berbahan plastik. Peminatnya banyak. Tapi sayang plastik genera…
S
Sains Sekitar Kita


1
Bukit karst dan fakta yang selama ini jarang diketahui
5:35
5:35
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:35
Bukit karst di Makassar. Rerosindunata/Shutterstock Sekitar 15% dari luas daratan di Bumi berupa perbukitan karst. Di Indonesia, menurut riset ahli biologi Reuben Clements pada 2006 , luas wilayah karst mencapai 14,5 juta kilometer persegi, yang tersebar dari barat hingga timur negeri ini. Dari jumlah itu hanya 5% yang dilindungi. Karst adalah guda…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kisah Sangkot Marzuki, perintis riset biologi molekuler di Indonesia
5:58
5:58
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:58
Prof. Sangkot Marzuki Wikipedia Selama 22 tahun, Profesor Sangkot Marzuki memimpin Lembaga Eijkman, pusat riset biologi molekuler di Indonesia yang berperan penting mendorong penyelidikan DNA. Dia dan koleganya membangun pusat riset ini dari nol pada awal 1990-an, karena lembaga ini sebelumnya telah ditutup sejak gonjang-ganjing politik 1966. Bersa…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kunci eko wisata adalah pemberdayaan masyarakat
6:28
6:28
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:28
Eko wisata perkebunan kopi di Kiadan Pelaga, Bali. Komar/Shutterstock Di atas kertas, pariwisata berbasis lingkungan alias eko wisata membawa sejuta manfaat yang dapat diringkas dalam kondisi lestari alamnya, sejahtera warga sekitarnya, dan tercerahkan pengunjungnya. Eko turisme terbukti meningkatkan populasi harimau di India. Satu riset menyebut j…
S
Sains Sekitar Kita


1
Blockchain, teknologi cerdas digital anti pencurian
6:25
6:25
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:25
NicoElNino/Shutterstock Teknologi digital melahirkan blockchain, sebuah sistem pembukuan besar yang terdistribusi dengan password terenkripsi sehingga data di dalamnya sulit diubah oleh orang lain. Pencatatan dilakukan oleh satu pihak, tapi data pencatatan itu disebar dalam jaringan yang memiliki akses teknologi ini. Semua orang punya data yang sam…
S
Sains Sekitar Kita


1
Kisah dramatis Rumphius, ilmuwan buta dari Barat, pencatat ribuan tanaman di Ambon
6:24
6:24
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
6:24
Georgius Eberhard Rumphius (1 November 1627 – 15 Juni 1702) Paul Augustus/Wikipedia Nama Georgius Everhardus Rumphius kurang dikenal dibanding ahli botani kondang Alfred Wallace, yang melahirkan Garis Imajiner Wallace di bumi nusantara. Seperti kisah Wallace, Rumphius, ahli botani kelahiran Jerman yang bekerja untuk VOC di Hindia Belanda pada masa …
S
Sains Sekitar Kita


1
Misteri kelelawar bagi kehidupan manusia
5:47
5:47
Putar nanti
Putar nanti
Daftar
Suka
Menyukai
5:47
Independent birds/Shutterstock.com Indonesia mempunyai 200 dari total 1.100 spesies kelelawar di dunia. Hampir seperlima ada di sini. Tapi dua di antaranya, spesies Otomops Johstonoi dari Alor Nusa Tenggara Timur dan Neoptenus Trostii di Sulawesi, nyaris punah. Hewan ini luar bisa. Kelelawar ukuran besar sanggup terbang lebih dari 100 kilometer per…