Kali ini aku mencoba yang baru. Ngobrol2 bareng adek aku. Kali ini aku sama adek aku ngobrolin tentang siklus dalam berteman dan lainnya seputar pertemanan.

Akhirnya aku dan kamu bertemu di bulan keenam. Bulan juni.

Sebuah kata kemarahan. Teruntuk dia yang telah tega meninggalkan.

Kapan jatahku akan kau beri padaku?

Ternyata ini sudah Juni ketigaku. Semoga Juni selanjutnya tak lagi begini. Dan sudah ada kamu.

Harapan ini kepada TuhanNya. Pada langit bandung kota kembang. Yang bulannya sedang terang. Harapan ini melambung dan terbang. Berharap agar harap tak hilang.

Tak hanya aku dan kamu, tapi kita semua pernah kecewa. Untuk itu mari meratap bersama, menertawakan bersama, hingga bangkit dan berbahagia bersama

Seseorang yang berharap tentang sedikit banyak harapan dan harapan terpenting nya adalah inginnya ada seseorang yang membersamainya dalam setiap langkah

Perasaan mengawangku perasaan bahagia ku ternyata hanya sekejap. Karena setelah kau mampu buatku melayang dengan perasaan dan kata-kata manismu ternyata kau juga mampu menjatuhkan semua itu. Hingga aku jatuh jauh dari atas langit ke jurang kekecewaan dan kesedihan. Teganya kau bersama orang ketiga, jahatnya kau masih menyimpan rasa.…

Semua kata-kata mu selalu berkesan untukku. Dan sekarang aku terkesan oleh kata-kata mu tentang pantai dan tentang aku dan kamu yang menikmati indahnya pantai

Sebuah karya sederhana berbentuk puisi tentang kebahagiaan seorang yang bertemu seorang lainnya lewat ruangan yang tak begitu indah. Hanya ruangan berisi kursi dan meja. Namun menjadi indah karena dua pasang mata akhirnya bertemu setelah sekian lamanya.