Artwork

Konten disediakan oleh Muhammad Nuzul Dzikri. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh Muhammad Nuzul Dzikri atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Offline dengan aplikasi Player FM !

Riyaadhushshaalihiiin 559. "SEMUANYA DIINFAQKANNYA" - Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

40:49
 
Bagikan
 

Manage episode 307651082 series 2490907
Konten disediakan oleh Muhammad Nuzul Dzikri. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh Muhammad Nuzul Dzikri atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
559. SEMUA DIINFAQKANNYA Riyaadhush Shaalihiin Bab 25 | Perintah Menunaikan Amanat Hadits ke-207 | Hadits Abdullah bin az-Zubair Radhiallahu ‘anhu Dari Abu Khubaib Abdullah bin az-Zubair Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, "Ketika az-Zubair berdiri pada saat perang Jamal , dia memanggilku, maka saya berdiri di sampingnya, lalu dia berkata, 'Putraku, sesungguhnya tidak ada yang terbunuh pada hari ini kecuali orang yang menganiaya atau teraniaya. Dan sesungguhnya aku tidak melihat diriku, melainkan aku akan terbunuh secara teraniaya. Dan yang menjadi beban paling besar dalam pikiranku adalah hutangku. Apakah menurutmu hutang kita akan menyisakan sedikit dari harta kita?' Kemudian dia berkata, 'Putraku, juallah apa yang kita punya dan bayarkan hutang-hutangku.' Dia berwasiat dengan sepertiga dan sepertiganya untuk putra-putranya, -maksudnya untuk putra-putra Abdullah bin az-Zubair sepertiga dari sepertiga-. Dia berkata, 'Apabila masih tersisa dari harta kita setelah bayar hutang, maka sepertiganya untuk putra-putramu." Hisyam berkata, "Sebagian putra Abdullah telah menyamai sebagian putra-putra az-Zubair, yakni, Khubaib dan Abbad. Pada waktu itu az-Zubair memiliki sembilan putra dan sembilan putri." Abdullah berkata, "Ayahku mewasiatkan hutangnya-hutangnya kepadaku, dia berkata, 'Putraku, apabila engkau tidak sanggup melunasi hutang itu, maka mintalah pertolongan kepada Penolongku'." Abdullah berkata, "Demi Allah, saya tidak mengerti siapa yang dia maksudkan dengan Penolong, hingga saya bertanya, 'Ayahku siapakah Penolongmu?' Dia menjawab, ‘Allah’.” Abdullah berkata, "Demi Allah, saya tidak mengalami kesulitan karena hutangnya kecuali saya berkata, 'Wahai Penolong az-Zubair, bayarlah hutangnya.' Maka Dia pun membayarnya." Abdullah berkata, "Maka az-Zubair terbunuh dan dia tidak meninggalkan satu dinar ataupun satu dirham, melainkan hanya beberapa bidang tanah, di antaranya adalah tanah Ghabah, sebelas rumah di Madinah, dua rumah di Bashrah, satu rumah di Kufah dan satu lagi di Mesir." Abdullah berkata, "Sebenarnya hutang az-Zubair adalah karena bila ada orang yang datang kepadanya dengan membawa hartanya untuk menitipkannya kepadanya, maka az-Zubair berkata, ‘Tidak sebagai titipan, tetapi anggaplah sebagai hutang karena saya takut kalau harta ini hilang.' Az-Zubair tidak pernah memegang jabatan, mengelola harta, memperoleh hasil pertanian, maupun melakukan usaha apa pun. Dia hanya mendapatkan harta tersebut diletakkan dalam jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam perangnya bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam atau bersama Abu Bakar, Umar, dan Utsman Radhiallahu ‘anhum" ... (bersambung insyaa Allah)
  continue reading

2094 episode

Artwork
iconBagikan
 
Manage episode 307651082 series 2490907
Konten disediakan oleh Muhammad Nuzul Dzikri. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh Muhammad Nuzul Dzikri atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
559. SEMUA DIINFAQKANNYA Riyaadhush Shaalihiin Bab 25 | Perintah Menunaikan Amanat Hadits ke-207 | Hadits Abdullah bin az-Zubair Radhiallahu ‘anhu Dari Abu Khubaib Abdullah bin az-Zubair Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, "Ketika az-Zubair berdiri pada saat perang Jamal , dia memanggilku, maka saya berdiri di sampingnya, lalu dia berkata, 'Putraku, sesungguhnya tidak ada yang terbunuh pada hari ini kecuali orang yang menganiaya atau teraniaya. Dan sesungguhnya aku tidak melihat diriku, melainkan aku akan terbunuh secara teraniaya. Dan yang menjadi beban paling besar dalam pikiranku adalah hutangku. Apakah menurutmu hutang kita akan menyisakan sedikit dari harta kita?' Kemudian dia berkata, 'Putraku, juallah apa yang kita punya dan bayarkan hutang-hutangku.' Dia berwasiat dengan sepertiga dan sepertiganya untuk putra-putranya, -maksudnya untuk putra-putra Abdullah bin az-Zubair sepertiga dari sepertiga-. Dia berkata, 'Apabila masih tersisa dari harta kita setelah bayar hutang, maka sepertiganya untuk putra-putramu." Hisyam berkata, "Sebagian putra Abdullah telah menyamai sebagian putra-putra az-Zubair, yakni, Khubaib dan Abbad. Pada waktu itu az-Zubair memiliki sembilan putra dan sembilan putri." Abdullah berkata, "Ayahku mewasiatkan hutangnya-hutangnya kepadaku, dia berkata, 'Putraku, apabila engkau tidak sanggup melunasi hutang itu, maka mintalah pertolongan kepada Penolongku'." Abdullah berkata, "Demi Allah, saya tidak mengerti siapa yang dia maksudkan dengan Penolong, hingga saya bertanya, 'Ayahku siapakah Penolongmu?' Dia menjawab, ‘Allah’.” Abdullah berkata, "Demi Allah, saya tidak mengalami kesulitan karena hutangnya kecuali saya berkata, 'Wahai Penolong az-Zubair, bayarlah hutangnya.' Maka Dia pun membayarnya." Abdullah berkata, "Maka az-Zubair terbunuh dan dia tidak meninggalkan satu dinar ataupun satu dirham, melainkan hanya beberapa bidang tanah, di antaranya adalah tanah Ghabah, sebelas rumah di Madinah, dua rumah di Bashrah, satu rumah di Kufah dan satu lagi di Mesir." Abdullah berkata, "Sebenarnya hutang az-Zubair adalah karena bila ada orang yang datang kepadanya dengan membawa hartanya untuk menitipkannya kepadanya, maka az-Zubair berkata, ‘Tidak sebagai titipan, tetapi anggaplah sebagai hutang karena saya takut kalau harta ini hilang.' Az-Zubair tidak pernah memegang jabatan, mengelola harta, memperoleh hasil pertanian, maupun melakukan usaha apa pun. Dia hanya mendapatkan harta tersebut diletakkan dalam jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam perangnya bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam atau bersama Abu Bakar, Umar, dan Utsman Radhiallahu ‘anhum" ... (bersambung insyaa Allah)
  continue reading

2094 episode

Semua episode

×
 
Loading …

Selamat datang di Player FM!

Player FM memindai web untuk mencari podcast berkualitas tinggi untuk Anda nikmati saat ini. Ini adalah aplikasi podcast terbaik dan bekerja untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk menyinkronkan langganan di seluruh perangkat.

 

Panduan Referensi Cepat