Artwork

Konten disediakan oleh KBR Prime. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh KBR Prime atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Offline dengan aplikasi Player FM !

Masih Perlukah Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Diperingati?

49:20
 
Bagikan
 

Manage episode 332356363 series 3152218
Konten disediakan oleh KBR Prime. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh KBR Prime atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.

Sejarah Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), berawal dari perjuangan Lin Zexu seorang wakil raja Tiongkok pada masa dinasti Qing, menentang perdagangan opium oleh bangsa asing. Pada masa itu harta negara Tiongkok mengalir ke Inggris untuk membeli opium dan rakyat Tiongkok banyak yang kecanduan opium.

Lin Zexu mulai operasi memberantas perdagangan gelap opium pada 3 Juni 1839 sampai 25 Juni 1839 di Guangzhou. Sehari kemudian yaitu 26 Juni 1839, terjadilah perang candu antara pemerintah Tiongkok dengan Inggris. Perang tersebut meletus, karena Tiongkok menuduh Inggris sengaja meracuni rakyat dengan opium, sehingga rakyat Tiongkok menjadi tidak produktif akibat ketergantungan opium.

Ironisnya sepuluh tahun belakangan, bandar narkoba dari Tiongkok menjadi pemasok terbesar sabu-sabu ke Indonesia yang berdampak negatif bagi anak-anak muda. Seperti kecanduan, yang kemudian terinfeksi HIV akibat menggunakan jarum suntik bersama-sama ketika menggunakan heroin dan masih banyak dampak-dampak buruk lainnya.

Lalu, apakah Indonesia masih perlu memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) setiap tahunnya? Dan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk membendung peredaran gelap narkotika terutama yang diselundupkan dari luar negeri. Serta bagaimana menangani pengguna narkoba yang ada di masyarakat dan di penjara? Lalu bagaimana mereka yang terinfeksi HIV? akan kita perbincangan dalam Ruang Publik KBR bersama narasumber:

1. Husen Basalamah - Aktivis Penanggulangan AIDS dan Narkoba

2. Devany Sekar Melati Sukma Aziz - Aktivis Mahasiswa, Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

  continue reading

1196 episode

Artwork
iconBagikan
 
Manage episode 332356363 series 3152218
Konten disediakan oleh KBR Prime. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh KBR Prime atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.

Sejarah Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), berawal dari perjuangan Lin Zexu seorang wakil raja Tiongkok pada masa dinasti Qing, menentang perdagangan opium oleh bangsa asing. Pada masa itu harta negara Tiongkok mengalir ke Inggris untuk membeli opium dan rakyat Tiongkok banyak yang kecanduan opium.

Lin Zexu mulai operasi memberantas perdagangan gelap opium pada 3 Juni 1839 sampai 25 Juni 1839 di Guangzhou. Sehari kemudian yaitu 26 Juni 1839, terjadilah perang candu antara pemerintah Tiongkok dengan Inggris. Perang tersebut meletus, karena Tiongkok menuduh Inggris sengaja meracuni rakyat dengan opium, sehingga rakyat Tiongkok menjadi tidak produktif akibat ketergantungan opium.

Ironisnya sepuluh tahun belakangan, bandar narkoba dari Tiongkok menjadi pemasok terbesar sabu-sabu ke Indonesia yang berdampak negatif bagi anak-anak muda. Seperti kecanduan, yang kemudian terinfeksi HIV akibat menggunakan jarum suntik bersama-sama ketika menggunakan heroin dan masih banyak dampak-dampak buruk lainnya.

Lalu, apakah Indonesia masih perlu memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) setiap tahunnya? Dan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk membendung peredaran gelap narkotika terutama yang diselundupkan dari luar negeri. Serta bagaimana menangani pengguna narkoba yang ada di masyarakat dan di penjara? Lalu bagaimana mereka yang terinfeksi HIV? akan kita perbincangan dalam Ruang Publik KBR bersama narasumber:

1. Husen Basalamah - Aktivis Penanggulangan AIDS dan Narkoba

2. Devany Sekar Melati Sukma Aziz - Aktivis Mahasiswa, Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

  continue reading

1196 episode

Semua episode

×
 
Loading …

Selamat datang di Player FM!

Player FM memindai web untuk mencari podcast berkualitas tinggi untuk Anda nikmati saat ini. Ini adalah aplikasi podcast terbaik dan bekerja untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk menyinkronkan langganan di seluruh perangkat.

 

Panduan Referensi Cepat