Artwork

Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Offline dengan aplikasi Player FM !

Kisah Herawati Sudoyo jatuh cinta pada riset DNA

7:22
 
Bagikan
 

Manage episode 203886797 series 2163845
Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Petugas forensik mengambil sampel DNA dari noda darah dengan kapas dari kasus pembunuhan. Igorstevanovic/Shutterstock

Hanya dalam tiga belas hari, identitas pelaku pengeboman di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, terungkap. Empat belas tahun silam, bom yang menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 150 orang itu sempat membuat polisi kesulitan mencari identitas pelaku bom bunuh diri yang hancur berbarengan ledakan bom.

Herawati Sudoyo dan timnya dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, yang dimintai bantuan oleh kepolisian, kala itu sigap memeriksa sampel DNA yang terdapat pada ceceran darah dan bagian tubuh yang diduga pelaku tersebut. Dari ceceran darah, serpihan kulit gosong, dan bagian tubuh yang tersisa dari pelaku, sains mengungkap DNA pelaku dan kemudian identitas pelakunya dengan akurat yakni Heri Kurniawan alias Heri Golun.

Sejak itu, DNA forensik naik daun karena kegunaan praktisnya mampu mengidentifikasi pelaku terorisme secara akurat. Dan Herawati dianggap telah membuat terobosan dalam meletakkan dasar pemeriksaan DNA forensik kasus terorisme.

Kali ini Herawati bercerita tentang pilihannya mempelajari ilmu biologi molekuler, cabang ilmu yang pada era 1990-an, saat dia mengambil program doktor di Monash University, sangat tidak populer di Indonesia. Bahkan beberapa kawannya mencibir pilihannya karena menganggap cabang ilmu ini tidak punya masa depan.

Tanpa menghiraukan cibiran tersebut, dia memeriksa ribuan DNA, RNA, dan protein, termasuk riset genetik asal-usul manusia Indonesia.

Bersama Profesor Sangkot Marzuki, Herawati membangun kembali Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang sebelumnya mati suri sejak era 1960-an.

Edisi ketujuh Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh tim dengan produser Ikhsan Raharjo dan narator Ikram Putra. Selamat mendengarkan!

The Conversation
  continue reading

73 episode

Artwork
iconBagikan
 
Manage episode 203886797 series 2163845
Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Petugas forensik mengambil sampel DNA dari noda darah dengan kapas dari kasus pembunuhan. Igorstevanovic/Shutterstock

Hanya dalam tiga belas hari, identitas pelaku pengeboman di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, terungkap. Empat belas tahun silam, bom yang menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 150 orang itu sempat membuat polisi kesulitan mencari identitas pelaku bom bunuh diri yang hancur berbarengan ledakan bom.

Herawati Sudoyo dan timnya dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, yang dimintai bantuan oleh kepolisian, kala itu sigap memeriksa sampel DNA yang terdapat pada ceceran darah dan bagian tubuh yang diduga pelaku tersebut. Dari ceceran darah, serpihan kulit gosong, dan bagian tubuh yang tersisa dari pelaku, sains mengungkap DNA pelaku dan kemudian identitas pelakunya dengan akurat yakni Heri Kurniawan alias Heri Golun.

Sejak itu, DNA forensik naik daun karena kegunaan praktisnya mampu mengidentifikasi pelaku terorisme secara akurat. Dan Herawati dianggap telah membuat terobosan dalam meletakkan dasar pemeriksaan DNA forensik kasus terorisme.

Kali ini Herawati bercerita tentang pilihannya mempelajari ilmu biologi molekuler, cabang ilmu yang pada era 1990-an, saat dia mengambil program doktor di Monash University, sangat tidak populer di Indonesia. Bahkan beberapa kawannya mencibir pilihannya karena menganggap cabang ilmu ini tidak punya masa depan.

Tanpa menghiraukan cibiran tersebut, dia memeriksa ribuan DNA, RNA, dan protein, termasuk riset genetik asal-usul manusia Indonesia.

Bersama Profesor Sangkot Marzuki, Herawati membangun kembali Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang sebelumnya mati suri sejak era 1960-an.

Edisi ketujuh Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh tim dengan produser Ikhsan Raharjo dan narator Ikram Putra. Selamat mendengarkan!

The Conversation
  continue reading

73 episode

Όλα τα επεισόδια

×
 
Loading …

Selamat datang di Player FM!

Player FM memindai web untuk mencari podcast berkualitas tinggi untuk Anda nikmati saat ini. Ini adalah aplikasi podcast terbaik dan bekerja untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk menyinkronkan langganan di seluruh perangkat.

 

Panduan Referensi Cepat