Eps. 02 : Stop "Improve"! Take a Break Juga Perlu
Manage episode 407440346 series 3207755
Sudah sering sekali kita mendengar gaungan-gaungan di media sosial terkait “self-improvement”, terkait “menjadi versi terbaik diri sendiri” dan tentu itu adalah hal yang baik.
Self-improvement adalah proses seumur hidup. Kita
akan selalu “tumbuh dan berkembang”, karena kita akan selalu “berubah” setiap saat. Kita lima menit lalu tidak sama dengan kita sekarang, sesederhana itu.
Self-improvement juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan mental kita, sebagaimana itu dapat membuat kita lebih produktif, lebih mudah bersosialisasi, lebih mudah bounce back ketika dalam posisi sulit, tergantung kita self-improvement di aspek apa terlebih dahulu.
Tetapi, pernah nggak, sih, terpikirkan “duh, aku capek self-improvement terus”, “sampai batas mana, sih, mesti self-improvement terus?”, “apa self-improvement itu berarti kita tidak boleh diam?”.
Nah ..., inilah yang akan kita bahas kali ini: stop terlalu fokus dalam self-improvement. Terus-menerus fokus “apa lagi sisi dalam diriku yang perlu ditingkatkan?”, “apa lagi sisi dalam diriku yang perlu diminimalisasi?”, “apa lagi sisi dalam diriku yang perlu dihilangkan? Yang perlu diatasi? Yang perlu diolah dengan lebih baik?”
Ini juga tidak terlalu baik, kita perlu belajar untuk “diam sejenak” dan fokus pada saat ini dan sekarang. Kita juga perlu belajar untuk menikmati hidup kita sebagaimana hidup kita sedang berlangsung, “as it is”.
Terus-menerus fokus pada self-improvement dapat memicu tendensi perfeksionisme dan tidak puas pada diri sendiri. Kita akan sulit puas pada diri sendiri, sulit merasa bangga pada diri sendiri, sulit merasa cukup dengan diri
sendiri, dan selalu merasa “kurang” dan “salah”.
Oleh karena itu, self-improvement tidak boleh terus-menerus berada dalam pikiran kita, berada dalam agenda kita setiap saat. Karena kita bukan robot. Kita tidak bisa
terus-menerus “berjalan”.
Ada saat ketika kita sebaiknya “diam sejenak” dan menikmati hidup dengan santai. Lalu, bagaimana caranya agar kita tidak terperangkap dalam “nafsu” ingin selalu “self-improvement”, “self-improvement”, dan “self-improvement”? Semoga dengan Podcast berjudul “Stop “Improve”!
Take a Break Juga Perlu ini dapat membantu kita semua untuk bisa lebih menghargai hidup, diam sejenak, dan bahagia tanpa melulu “self-improvement”, ya.
81 episode