Sermons
A
AWR Indonesian - Sabbath School Lesson


1
AWR Indonesian - Sabbath School Lesson
Adventist World Radio
Daily Sabbath School Lesson in Indonesian, from Adventist World Radio
Podcast yang membahas tentang Percintaan,horor,kritikan,pendidikan dan masih banyak lainnya juga,pokoknya stay tune dan kalau mau berbagi cerita bisa DM ke @davidch_19
A podcast where Island Realtors Kaili McDonnough Scott and Rebecca Tulloch Stevenson discuss all things real estate in Jamaica.
Sharing is Caring ❤️ Podcast berisi obrolan dan komentar dari Pemuda Kristen. Punya pengalaman yang menarik untuk dibagikan? Jangan ragu untuk hubungi kami melalui DM Instagram. Follow this account and our social media. Instagram @ignite.gki ; YouTube IGNITE GKI
Abraham dihibur setelah kematian Sara. Ingatan tentang Sara pasti masih hidup di benak bapa bangsa ini, seperti halnya bagi Ishak, anaknya. Pernikahan Abraham dengan Keturah, ini bisa saja adalah Hagar.Oleh Adventist World Radio
Langkah Ishak untuk membawa pengantin perempuannya ke kemah Sara, dan catatan bahwa Ribka menghibur Ishak “setelah ibunya meninggal” menunjukkan kembali kepada kematian Sara, menyiratkan rasa sakit Ishak karena kehilangan ibunya.Oleh Adventist World Radio
Sara adalah satu-satunya wanita dalam Perjanjian Lama yang umurnya disebutkan. Kematian Sara adalah dalam janji Tuhan atas tanah itu. Sara meninggal di tanah Kanaan dan dimakamkan di "Tanah Perjanjian".Oleh Adventist World Radio
Ketika Ishak bertanya tentang domba untuk korban bakaran, Abraham memberikan jawaban yang menarik: Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya.;Oleh Adventist World Radio
Abraham harus memahami kasih karunia. Tuhan menyediakan seekor domba jantan untuk korban, yang menunjuk pada keselamatan yaitu Yesus. Bukanlah karena perbuatan kita maka Tuhan menyelamatkan kita, tetapi keselamatan dilakukan Tuhan bagi kita.;Oleh Adventist World Radio
Kisah Abraham mencapai momen klimaks saat ke bukit Moria, dimana korban Ishak digantikan oleh seekor domba jantan, menandakan komitmen Tuhan untuk memberkati bangsa-bangsa melalui “keturunannya”, yang tentu saja, adalah Yesus.;Oleh Adventist World Radio
Kesabaran Abraham dan permohonan yang teguh kepada Tuhan atas nama orang-orang Sodom harus mendorong kita untuk berdoa bagi yang jahat, meskipun mereka tampaknya berada dalam kondisi dosa tanpa harapan.Oleh Adventist World Radio
Abraham memohon kepada Tuhan dan tawar-menawar dengan Tuhan untuk menyelamatkan Sodom, tempat tinggal keponakannya.Oleh Adventist World Radio
Tuhan menampakkan diri kepada Abraham untuk mengonfirmasi janji seorang anak laki-laki yaitu “Ishak.” Tuhan akan menggenapi firman-Nya. ;Oleh Adventist World Radio
Tuhan memberi kepada Abram tanda perjanjian itu, yang ditandai dengan sunat, dijelaskan dalam istilah yang menunjuk kembali ke nubuatan Mesianik pertama;Oleh Adventist World Radio
Ketika Abram ragu (Kej. 15: 2), Tuhan dengan tegas meyakinkan dia bahwa dia akan memiliki seorang anak laki-laki.Oleh Adventist World Radio
Abram mengungkapkan apa artinya hidup oleh iman. Tuhan meminta Abram melakukan pengorbanan dengan arti yang khusus bagi keturunan Abraham.Oleh Adventist World Radio
Tuhan meresmikan perjanjian-Nya dengan Abraham. Perjanjian Abraham adalah perjanjian yang kedua, setelah perjanjian dengan Nuh.;Oleh Adventist World Radio
Gereja Kristus harus menjadi berkat, dan anggotanya akan diberkati saat mereka memberkati orang lain.Oleh Adventist World Radio
Abram, memberikan kepada Melkisedek sepersepuluh dari semuanya sebagai respons kepada Allah, “Pencipta langit dan bumi”Oleh Adventist World Radio
Koalisi 4 tentara dari Mesopotamia & Persia melawan koalisi lain dari 5 tentara Kanaan, termasuk raja-raja Sodom& Gomora menunjukkan konflik yang besar. Alasan Abram campur tangan adalah nasib keponakannya Lot, yang ditawan selama pertempuran.;Oleh Adventist World Radio
Lot memilih bagian terbaik untuk dirinya, dataran yang banyak airnya, tanpa memedulikan kejahatan penduduknya, mengungkapkan keserakahannya. Sebaliknya, langkah Abram adalah tindakan iman. Tidak seperti Lot, Abram melihat tanah itu atas perintah Tuhan. ;Oleh Adventist World Radio
Abram, yang baru tiba di Tanah Perjanjian, memutuskan untuk pergi ke Mesir karena kelaparan timbul di negeri itu. Abram meninggalkan Tanah Perjanjian atas kemauannya sendiri. Mesir, menjadi simbol lebih percaya kepada manusia daripada kepada Tuhan;Oleh Adventist World Radio
Tuhan memanggil Abram untuk meninggalkan negeri dan keluarganya. Abram pertama-tama harus meninggalkan negerinya, “Ur-Kasdim,” yang juga merupakan Babel, meninggalkan semua yang dia kenal, keluarganya, dan negerinya, bahkan sebagian dirinya sendiri.Oleh Adventist World Radio
Abraham meneladankan iman dan dikenang dalam Kitab Suci Ibrani sebagai orang yang beriman. Dalam Perjanjian Baru, Abraham adalah salah satu tokoh dari Perjanjian Lama yang paling banyak disebutkan.Oleh Adventist World Radio
Penduduk dataran Sinear tidak memercayai perjanjian Allah bahwa Allah tidak akan lagi mendatangkan air bah ke atas dunia ini. Banyak dari antara mereka yang menyangkal adanya Allah, dan mengatakan bahwa air bah adalah sebab akibat oleh alam ini.Oleh Adventist World Radio
Babel, berarti “pintu Tuhan,” terkait kata kerja balal, berarti “mengacaubalaukan” Kej. 11: 9. Mereka ingin mencapai “pintu Tuhan”, mereka menganggap diri mereka sebagai Tuhan, akhirnya mereka kacau dan menjadi jauh lebih lemah dari sebelumnya.Oleh Adventist World Radio
Tuhan harus turun kepada manusia. Turunnya Tuhan adalah penegasan supremasi-Nya. Turunnya Tuhan juga mengingatkan kita pada prinsip kebenaran oleh iman dan proses kasih karunia Tuhan. Yesus turun kepada kita untuk menyelamatkan kita.Oleh Adventist World Radio
Singkatnya, para pembangun Babel memenuhi ambisinya yang salah tempat untuk menggantikan Tuhan, Sang Pencipta. Ambisi menggantikan Tuhan dicatat Yes. 14: 14 berasal dari Lucifer.;Oleh Adventist World Radio
Silsilah Alkitab menginformasikan kepada kita hubungan langsung antara Adam dan para bapa bangsa; mereka semua adalah tokoh sejarah, orang-orang yang sungguh ada dari Adam dan seterusnya.Oleh Adventist World Radio
Kutukan Ham pada kenyataannya akan menjadi berkat bagi semua bangsa, termasuk keturunan Ham dan Kanaan mana saja yang menerima keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan kepada mereka.Oleh Adventist World Radio
Kutukan bangsa-bangsa yang kacau balau di Menara Babel (Kej. 11: 9), pada akhirnya, Tuhan akan mengubah menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.Oleh Adventist World Radio
Dosa manusia sebelum air bah ialah mereka makan & minum tanpa rasa syukur kepada Tuhan Pemberinya, merusak diri dengan memanjakan nafsu makan tanpa batas. Pernikahan telah disalahgunakan dan dijadikan alat sekadar untuk memuaskan hawa nafsu.Oleh Adventist World Radio
Sama seperti hari Sabat, sebagai tanda Penciptaan, adalah untuk semua orang, di mana pun, Pelangi sebagai janji bahwa tidak akan datang lagi air bah lain di seluruh dunia adalah juga untuk semua orang, di mana pun.Oleh Adventist World Radio
Perjanjian yang dijanjikan akan digenapi, perjanjian dalam Kejadian 6: 18 ini adalah janji kehidupan.Oleh Adventist World Radio
Sebagaimana Nuh telah masuk ke dalam bahtera atas perintah Allah, demikian pula ia menunggu perintah untuk meninggalkannya. Akhirnya seorang malaikat turun dari sorga, membuka pintu bahtera yang besar itu dan memerintahkan Nuh dan keluarganya keluaOleh Adventist World Radio
Air Bah bukan hanya tentang Tuhan yang menghukum umat manusia, tetapi tentang Tuhan yang menyelamatkan kita juga.Peristiwa Air Bah menggambarkan keselamatan masa depan dunia pada akhir zaman.Oleh Adventist World Radio
Allah telah memberikan kepada Nuh ukuran bahtera dengan tepat dan petunjuk saksama pembuatan sampai ke yang sekecil-kecilnya. Hikmat manusia tidak dapat merencanakan yang begitu kokoh. Allah adalah perancangnya dan Nuh adalah pembangun utamanyaOleh Adventist World Radio
Dalam Kejadian 6: 5, apa yang Tuhan lihat dibumi, bukan tov, “baik,” tetapi ra’, “jahat” Seolah-olah Tuhan telah menyesali bahwa Dia menciptakan dunia yang sekarang penuh dengan kejahatan. Namun, penyesalan Tuhan juga mengandung unsur keselamatan.Oleh Adventist World Radio
Henokh hidup bergaul dengan Allah, persahabatan yang intim sehari-hari dengan Tuhan, begitu istimewa sehingga “ia telah diangkat oleh Allah”. Di negeri Kain telah lari dari hadirat Ilahi, Henokh mengabarkan peristiwa2 hebat dalam khayal dari AllahOleh Adventist World Radio
Kejahatan Kain dan keturunannya membuka jalan bagi meningkatnya kejahatan umat manusia. Namun, benih Mesianik akan diteruskan di garis keturunan Set, “anak-anak Allah” yang dirancang untuk memelihara gambar Allah.Oleh Adventist World Radio
Bahkan setelah Kain melakukan pembunuhan berdarah dingin terhadap saudaranya, dan pembangkangannya, Tuhan tetap menunjukkan belas kasihan kepada Kain, memberinya semacam perlindungan “tanda pada Kain”, hanya karena anugerah Tuhan kepada KainOleh Adventist World Radio
Kemarahan Kain tampaknya diarahkan pada Tuhan dan Habel Kain marah kepada Tuhan karena dia mengira bahwa dirinya adalah korban ketidakadilan, dan Kain marah kepada Habel karena dia cemburu pada saudaranya.Oleh Adventist World Radio
Habel menuruti perintah Tuhan dan mempersembahkan persembahan sayuran sebagai tambahan dari korban bakaran hewan, Kain lalai melakukannya. Itu adalah tindakan ketidaktaatan secara terbuka, berbeda dengan sikap saudaranya.Oleh Adventist World Radio
Hawa dengan bersemangat mengomentari kelahiran Kain. Berbeda dengan kelahiran Habel, tidak ada yang tercatat dalam ayat. Narator hanya melaporkan bahwa “dilahirkannyalah Habel, adik Kain”Oleh Adventist World Radio
Dalam kitab Kejadian, apa yang terjadi segera setelah Kejatuhan, dan kemudian pengusiran Adam dan Hawa dari Eden, secara umum adalah kelahiran dan kematian, semuanya dalam penggenapan nubuatan Allah di pasal sebelumnya.Oleh Adventist World Radio
Setelah dosa Hawa, karena dia yang pertama melakukan pelanggaran, Tuhan mengatakan kepadanya bahwa Adam harus memerintahnya. Dia harus tunduk kepada suaminya, dan ini adalah bagian dari kutukan.Oleh Adventist World Radio
Pengadilan Allah atas ular secara jelas diidentifikasi sebagai kutukan, sedangkan pengadilan Allah atas laki-laki dan perempuan bukan kutukan. Artinya, Tuhan memiliki rencana lain, manusia diberi “pengharapan” yang tidak diberikan kepada ular.Oleh Adventist World Radio