Artwork

Konten disediakan oleh INI TANI. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh INI TANI atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang diuraikan di sini https://id.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Offline dengan aplikasi Player FM !

KEMBALINYA BERAS ROJOLELE DELANGGU | MENSEJAHTERAKAN PETANI & MENYEHATKAN KONSUMEN [ BERAS TERBAIK ]

53:36
 
Bagikan
 

Manage episode 312858700 series 3249188
Konten disediakan oleh INI TANI. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh INI TANI atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang diuraikan di sini https://id.player.fm/legal.

Kabar kebijakan import beras dikala kabar gembira para petani padi panen merupakan keadaan yang sangat memilukan ditambah lagi momentum ini dimanfaatkan oleh para tengkulak dan berbagai pihak yang tentunya yang ingin mendapatkan keuntungan sebanyak - banyaknya. Di sisi lain ini justru menjadi trigger atau pemicu dimana orang tua yang berprofesi petani tidak ingin anak - anaknya menjadi petani karena merasakan perjuangan sebagai petani dan hasil jerih payahnya tidak dapat mensejahterakan, dan posisi para petani lah yang amat sangat dirugikan. nah kalo sudah begini, pertanyaan kami yaitu siapa lagi yang ingin menjadi petani yang bisa menyediakan makanan untuk seluruh rakyat indonesia? kalo hanya rugi dan kepastian yang amat tinggi.

Berawal dari keresahan beberapa pemuda dan pemudi anak petani inilah muncul sanggar rojolele di delanggu, klaten, Jawa tengah. yang pada awalnya sebagai anak petani memiliki keresahan akan masa depan petani, profesi yang begitu penting dan genting bagi negara, tetapi kok sepertinya tidak ada peningkatan kesejahteraan sama sekali dari tahun dan tahun dari hidupnya petani, apa iya sebagai petani kita nggak bisa maju, sukses, kaya raya dan sejahtera? padahal dibeberapa negara 4 musim petani itu amat sangat dihormati dan kaya raya. Dari sana lah misi untuk mensejahterakan petani khususnya komoditi padi dan ingin mengulang kembali kejayaan beras rojolele asli delanggu. Petani delanggu yang beras rojolele terkenal seluruh indonesia ini merasa dirugikan karena banyak beras yang beredar campuran dan bukan berasal dari delanggu dengan cita rasa yang berbeda, padahal beras delanggu terkenal wangi, pulen, enak.

Sejarah beras delanggu rojolele ini masih banyak yang salah kaprah, dilihat dari design lele terbang dari kanan dan kirinya sudah salah. Padahal menurut Mas Ikhsan Hartanto ( Ketua Sanggar Rojolele ) memaparkan bahwa sebetulnya dahulu kala penamaan beras delanggu yaitu Rojolele berasal dari titah Raja, dikarenakan delanggu ini masih kawasan dari Kesultanan Solo, dan pada waktu itu sering tilik desa yang dilakukan Raja pada saat pemuda ( thole - thole) sedang menanam padi pari wulu dan Raja bersabda, nah semenjaklah itu beras delanggu terkenal dengan sebutan ROJOLELE ( Raja dan Thole - Thole ). Akan tetapi seiring berjalannya waktu varietas padi di Delanggu panennya dalam setahun hanya 2x, padinya besar - besar, tinggi - tinggi dan rentan penyakit. oleh karena itu pemerintah delanggu berkolaborasi dengan BATAN ( Badan Tenaga Nuklir) meneliti varietas Padi yang dengan menguji ketahanan penyakit dan menguji cita rasa beras tersebut, dengan melakukan beberapa tahap, varietas tersebut di Kementan ( Kementrian Pertanian ) sudah lulus sidang dan lahirnya varietas Rojolele Srinuk yang hanya diperbolehkan di Delanggu.

Varietas Rojolele Srinuk ini memiliki keunggulan dari segi panen yang lebih cepat hanya 3,5 bulan, lebih kecil tanaman padinya, wangi, pulen dan tahan lama, tahan akan penyakit dan hebatnya lagi Sanggar Rojolele ini mengkonfersikan pola tanam konfesional ke organik. dan Sanggar Rojolele pun bermitra dengan Kampus UNS mengadakan Kamus Merdeka Belajar untuk para mahasiswa yang mempraktekan ilmu dari kampus untuk diaplikasi ke lapangan sehingga bisa membantu petani. next project Sanggar Rojolele ini ingin membuat koperasi yang dapat mengatur segala hulu dan hilir agar tertata dengan lebih baik.

Harapan kedepannya yang ingin dicapai Sanggar Rojolele bisa kembali mengulang masa kejayaan petani delanggu dan tidak mengulangi kembali kesalahan - kesalahan yang sama yaitu varietasnya banyak yang tidak asli dari delanggu sendiri. #INITANI #SemangatBertaniUntukNegeri SANGGAR ROJOLELE – IKHSAN HARTANTO Kaibon, Desa, RT.3/RW.8, Tegalsari, Delanggu, Kec. Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57471

--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/initani/message
  continue reading

56 episode

Artwork
iconBagikan
 
Manage episode 312858700 series 3249188
Konten disediakan oleh INI TANI. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh INI TANI atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang diuraikan di sini https://id.player.fm/legal.

Kabar kebijakan import beras dikala kabar gembira para petani padi panen merupakan keadaan yang sangat memilukan ditambah lagi momentum ini dimanfaatkan oleh para tengkulak dan berbagai pihak yang tentunya yang ingin mendapatkan keuntungan sebanyak - banyaknya. Di sisi lain ini justru menjadi trigger atau pemicu dimana orang tua yang berprofesi petani tidak ingin anak - anaknya menjadi petani karena merasakan perjuangan sebagai petani dan hasil jerih payahnya tidak dapat mensejahterakan, dan posisi para petani lah yang amat sangat dirugikan. nah kalo sudah begini, pertanyaan kami yaitu siapa lagi yang ingin menjadi petani yang bisa menyediakan makanan untuk seluruh rakyat indonesia? kalo hanya rugi dan kepastian yang amat tinggi.

Berawal dari keresahan beberapa pemuda dan pemudi anak petani inilah muncul sanggar rojolele di delanggu, klaten, Jawa tengah. yang pada awalnya sebagai anak petani memiliki keresahan akan masa depan petani, profesi yang begitu penting dan genting bagi negara, tetapi kok sepertinya tidak ada peningkatan kesejahteraan sama sekali dari tahun dan tahun dari hidupnya petani, apa iya sebagai petani kita nggak bisa maju, sukses, kaya raya dan sejahtera? padahal dibeberapa negara 4 musim petani itu amat sangat dihormati dan kaya raya. Dari sana lah misi untuk mensejahterakan petani khususnya komoditi padi dan ingin mengulang kembali kejayaan beras rojolele asli delanggu. Petani delanggu yang beras rojolele terkenal seluruh indonesia ini merasa dirugikan karena banyak beras yang beredar campuran dan bukan berasal dari delanggu dengan cita rasa yang berbeda, padahal beras delanggu terkenal wangi, pulen, enak.

Sejarah beras delanggu rojolele ini masih banyak yang salah kaprah, dilihat dari design lele terbang dari kanan dan kirinya sudah salah. Padahal menurut Mas Ikhsan Hartanto ( Ketua Sanggar Rojolele ) memaparkan bahwa sebetulnya dahulu kala penamaan beras delanggu yaitu Rojolele berasal dari titah Raja, dikarenakan delanggu ini masih kawasan dari Kesultanan Solo, dan pada waktu itu sering tilik desa yang dilakukan Raja pada saat pemuda ( thole - thole) sedang menanam padi pari wulu dan Raja bersabda, nah semenjaklah itu beras delanggu terkenal dengan sebutan ROJOLELE ( Raja dan Thole - Thole ). Akan tetapi seiring berjalannya waktu varietas padi di Delanggu panennya dalam setahun hanya 2x, padinya besar - besar, tinggi - tinggi dan rentan penyakit. oleh karena itu pemerintah delanggu berkolaborasi dengan BATAN ( Badan Tenaga Nuklir) meneliti varietas Padi yang dengan menguji ketahanan penyakit dan menguji cita rasa beras tersebut, dengan melakukan beberapa tahap, varietas tersebut di Kementan ( Kementrian Pertanian ) sudah lulus sidang dan lahirnya varietas Rojolele Srinuk yang hanya diperbolehkan di Delanggu.

Varietas Rojolele Srinuk ini memiliki keunggulan dari segi panen yang lebih cepat hanya 3,5 bulan, lebih kecil tanaman padinya, wangi, pulen dan tahan lama, tahan akan penyakit dan hebatnya lagi Sanggar Rojolele ini mengkonfersikan pola tanam konfesional ke organik. dan Sanggar Rojolele pun bermitra dengan Kampus UNS mengadakan Kamus Merdeka Belajar untuk para mahasiswa yang mempraktekan ilmu dari kampus untuk diaplikasi ke lapangan sehingga bisa membantu petani. next project Sanggar Rojolele ini ingin membuat koperasi yang dapat mengatur segala hulu dan hilir agar tertata dengan lebih baik.

Harapan kedepannya yang ingin dicapai Sanggar Rojolele bisa kembali mengulang masa kejayaan petani delanggu dan tidak mengulangi kembali kesalahan - kesalahan yang sama yaitu varietasnya banyak yang tidak asli dari delanggu sendiri. #INITANI #SemangatBertaniUntukNegeri SANGGAR ROJOLELE – IKHSAN HARTANTO Kaibon, Desa, RT.3/RW.8, Tegalsari, Delanggu, Kec. Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57471

--- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/initani/message
  continue reading

56 episode

Semua episode

×
 
Loading …

Selamat datang di Player FM!

Player FM memindai web untuk mencari podcast berkualitas tinggi untuk Anda nikmati saat ini. Ini adalah aplikasi podcast terbaik dan bekerja untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk menyinkronkan langganan di seluruh perangkat.

 

Panduan Referensi Cepat