Artwork

Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Player FM - Aplikasi Podcast
Offline dengan aplikasi Player FM !

Kenali beberapa tanda keracunan makanan

6:02
 
Bagikan
 

Manage episode 222471270 series 2163845
Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Ilustrasi tiga dimens bakteri Salmonella, yang kerap menginfeksi makanan. Kateryna Kon/Shutterstock

Makan banyak harusnya bikin tenaga Anda berlipat. Tapi kalau setelah makan Anda justru demam, perut melilit, dan mual-muntah, awas! Jangan-jangan Anda keracunan makanan!

Menurut Puspita Listiyanti, peneliti bakteri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), makanan yang terkontaminasi bakteri itu akan terlihat berlendir dan bau, serta teksturnya hilang jadi lembek.

Apa yang sebenarnya terjadi ketika kita keracunan makanan? Keracunan makanan terjadi karena mengonsumsi makanan basi, makanan yang tidak dimasak dengan baik, atau makanan yang terlalu lama di udara luar. Udara banyak bakterinya, seperti salmonela, yang menyebar melalui kotoran. Ini bakteri yang bisa menyebar melalui makanan terkontaminasi dan juga udara yang menjadi penyebab diare.

Daging dan susu sangat disukai oleh mikroba. Walau hanya satu sel menempel di situ, dengan cepat dia akan berkembang biak. Bakteri-bakteri itu dalam waktu 1 x 24 jam bisa berkembang biak dari satu sel jadi miliaran sel yang bisa menyebabkan manusia sakit.

Kontaminasi bakteri mematikan pernah terjadi di beberapa negara. Awal 2017, produk daging asal Afrika Selatan tercemar bakteri jenis Listeria. Sekitar 1000 orang terinfeksi dan 216 orang tewas karena bakteri ini. Gara-gara itu lembaga kesehatan dunia WHO mencatat kasus tersebut sebagai wabah Listeria terparah sepanjang sejarah.

Bakteri hidup dan berkembangbiak di mana-mana termasuk di air, panci, piring, sendok, gelas, dan semua peranti dapur. Pemanasan adalah salah satu sterilisasi untuk membunuh bakteri. Atau juga bisa memasukkan ke dalam kulkas, supaya bakteri tidak bisa berkembang biak. Bakteri hidup pada suhu 30 derajat.

Yang mesti digarisbawahi, bakteri bukan pelaku tunggal keracunan makanan. Singkong, bayam, tomat juga bisa bikin kita keracunan karena di dalamnya ada racun alami untuk menghalau predator, jamur, dan serangga. Puspita Listiyanti menjelaskan bakteri yang kerap menyerang manusia.

Edisi ke-37 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Ihsan Raharjo dan narator Malika. Selamat mendengarkan!

The Conversation
  continue reading

73 episode

Artwork

Kenali beberapa tanda keracunan makanan

Sains Sekitar Kita

3,896 subscribers

published

iconBagikan
 
Manage episode 222471270 series 2163845
Konten disediakan oleh The Conversation. Semua konten podcast termasuk episode, grafik, dan deskripsi podcast diunggah dan disediakan langsung oleh The Conversation atau mitra platform podcast mereka. Jika Anda yakin seseorang menggunakan karya berhak cipta Anda tanpa izin, Anda dapat mengikuti proses yang dijelaskan di sini https://id.player.fm/legal.
Ilustrasi tiga dimens bakteri Salmonella, yang kerap menginfeksi makanan. Kateryna Kon/Shutterstock

Makan banyak harusnya bikin tenaga Anda berlipat. Tapi kalau setelah makan Anda justru demam, perut melilit, dan mual-muntah, awas! Jangan-jangan Anda keracunan makanan!

Menurut Puspita Listiyanti, peneliti bakteri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), makanan yang terkontaminasi bakteri itu akan terlihat berlendir dan bau, serta teksturnya hilang jadi lembek.

Apa yang sebenarnya terjadi ketika kita keracunan makanan? Keracunan makanan terjadi karena mengonsumsi makanan basi, makanan yang tidak dimasak dengan baik, atau makanan yang terlalu lama di udara luar. Udara banyak bakterinya, seperti salmonela, yang menyebar melalui kotoran. Ini bakteri yang bisa menyebar melalui makanan terkontaminasi dan juga udara yang menjadi penyebab diare.

Daging dan susu sangat disukai oleh mikroba. Walau hanya satu sel menempel di situ, dengan cepat dia akan berkembang biak. Bakteri-bakteri itu dalam waktu 1 x 24 jam bisa berkembang biak dari satu sel jadi miliaran sel yang bisa menyebabkan manusia sakit.

Kontaminasi bakteri mematikan pernah terjadi di beberapa negara. Awal 2017, produk daging asal Afrika Selatan tercemar bakteri jenis Listeria. Sekitar 1000 orang terinfeksi dan 216 orang tewas karena bakteri ini. Gara-gara itu lembaga kesehatan dunia WHO mencatat kasus tersebut sebagai wabah Listeria terparah sepanjang sejarah.

Bakteri hidup dan berkembangbiak di mana-mana termasuk di air, panci, piring, sendok, gelas, dan semua peranti dapur. Pemanasan adalah salah satu sterilisasi untuk membunuh bakteri. Atau juga bisa memasukkan ke dalam kulkas, supaya bakteri tidak bisa berkembang biak. Bakteri hidup pada suhu 30 derajat.

Yang mesti digarisbawahi, bakteri bukan pelaku tunggal keracunan makanan. Singkong, bayam, tomat juga bisa bikin kita keracunan karena di dalamnya ada racun alami untuk menghalau predator, jamur, dan serangga. Puspita Listiyanti menjelaskan bakteri yang kerap menyerang manusia.

Edisi ke-37 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Ihsan Raharjo dan narator Malika. Selamat mendengarkan!

The Conversation
  continue reading

73 episode

Semua episode

×
 
Loading …

Selamat datang di Player FM!

Player FM memindai web untuk mencari podcast berkualitas tinggi untuk Anda nikmati saat ini. Ini adalah aplikasi podcast terbaik dan bekerja untuk Android, iPhone, dan web. Daftar untuk menyinkronkan langganan di seluruh perangkat.

 

Panduan Referensi Cepat